Liburan tak selalu harus padat jadwal, penuh target, dan ke sana kemari tanpa jeda. Ada kalanya kita ingin menikmati perjalanan dengan ritme yang lebih lambat dan santai, memberi ruang untuk spontanitas dan rasa tenang. Konsep ini dikenal sebagai GoTrip My Wayβsebuah itinerary fleksibel buat traveler santai yang ingin liburan tanpa tekanan tapi tetap terarah. Apakah kamu seorang solo traveler, pelancong pemula, atau hanya ingin escape sejenak dari kesibukan, gaya GoTrip My Way bisa jadi cara liburan paling menyenangkan buatmu. Yuk, simak panduan dan contoh itinerary fleksibelnya di bawah ini!
GoTrip My Way: Itinerary Fleksibel Buat Traveler Santai

Apa Itu “GoTrip My Way”?
“GoTrip My Way” adalah filosofi perjalanan yang menekankan:
-
Kebebasan waktu (tidak kaku seperti open trip)
-
Fleksibilitas aktivitas (bisa menyesuaikan mood dan energi)
-
Fokus pada kualitas pengalaman, bukan kuantitas destinasi
Gaya ini cocok untuk kamu yang lebih suka:
-
Duduk lama di kafe lokal sambil people-watching
-
Jalan kaki menyusuri gang-gang unik kota tua
-
Berinteraksi dengan warga lokal tanpa buru-buru
-
Nggak keberatan kalau satu hari cuma ke dua tempat, tapi puas
Tips Merancang Itinerary Fleksibel
1. Pilih 1β2 Destinasi Utama per Hari
Jangan overplanning. Cukup tentukan dua tempat yang ingin kamu kunjungi. Biarkan sisanya terbuka untuk aktivitas spontan.
2. Waktu Luang = Waktu Bernilai
Sediakan waktu kosong di itinerary untuk duduk santai, menulis jurnal, atau mengeksplorasi spot yang tak ada di Google Maps.
3. Utamakan Transportasi Mudah
Pilih kota atau daerah yang ramah pejalan kaki atau punya transportasi umum yang nyaman agar kamu bebas berpindah tanpa stres.
4. Pakai Aplikasi Simpel
Gunakan Google Keep, Notion, atau bahkan Notes HP untuk mencatat rencana kasar. Hindari planner harian yang terlalu ketat.
Contoh Itinerary Fleksibel: 3 Hari di Yogyakarta
Hari 1: Suasana Kota dan Kuliner
π 09.00 β Check-in & Sarapan
Santai di hotel atau penginapan, lalu cari sarapan lokal (gudeg, bubur ayam kampung, atau roti bakar vintage).
π 11.00 β Taman Sari
Jalan santai ke Taman Sari, nikmati arsitektur dan foto-foto. Kalau malas masuk, cukup duduk di kafe sekitarnya.
π 15.00 β Kafean di Prawirotaman
Nikmati kopi, buka laptop, atau baca buku. Banyak pilihan tempat cozy.
π 19.00 β Makan Malam di Angkringan
Makan murah meriah sambil ngobrol dengan warga lokal atau traveler lain. Bisa juga lanjut ke Alun-Alun Kidul untuk naik becak lampu.
Hari 2: Alam & Relaksasi
π 08.00 β Candi Ijo atau Bukit Bintang
Daripada Borobudur yang ramai, pilih spot yang lebih sepi tapi indah. Nikmati sunrise atau brunch ringan di ketinggian.
π 12.00 β Kembali ke Kota & Istirahat
Check ke hotel, makan siang santai, tidur siang pun tidak masalah!
π 15.00 β Spa atau Pijat Kaki
Traveling juga butuh rileks. Coba spa lokal atau refleksi kaki di sekitar Malioboro.
π 18.00 β Dinner di Gudeg Pawon
Kalau antri, nikmati saja suasananya. Setelah makan bisa lanjut jalan-jalan malam.
Hari 3: Spontanitas & Oleh-Oleh
π 09.00 β Bebas!
Bisa hunting foto di Kotagede, ikut workshop batik, atau cari hidden gem kafe vintage.
π 14.00 β Belanja Oleh-oleh
Pasar Beringharjo, toko batik, atau toko kreatif lokal (Dagadu, Prawiro Market, dsb.)
π 17.00 β Kembali ke penginapan & check-out
Bersiap pulang dengan hati tenang dan penuh cerita.
Rekomendasi Destinasi Cocok untuk GoTrip My Way
-
Yogyakarta: budaya, kuliner, dan kota yang tenang
-
Bandung: udara sejuk, banyak kafe dan taman kota
-
Ubud (Bali): slow life, seni, yoga, dan sawah
-
Labuan Bajo: laut indah, tapi bisa tetap slow trip
-
Malang: kombinasi wisata alam dan kota tua yang asri
Kenapa Traveler Santai Justru Punya Pengalaman Berkesan?
Karena mereka:
-
Lebih terhubung secara emosional dengan tempat yang dikunjungi
-
Tidak mengejar konten, tapi mendalami momen
-
Tidak stress saat ada yang “melenceng” dari rencana
-
Pulang dengan hati yang lebih tenang dan cerita yang lebih dalam
Traveling bukan soal berapa banyak tempat yang dikunjungi, tapi bagaimana kamu menikmatinya.
Penutup
GoTrip My Way: itinerary fleksibel buat traveler santai adalah jawaban untuk kamu yang ingin liburan tanpa tekanan. Di tengah tren overplanning dan FOMO traveling, gaya ini justru memberi ruang untuk eksplorasi yang lebih personal, bermakna, dan menyenangkan.
Jadi, apakah kamu siap menjelajahi kota baru dengan cara kamu sendiri? Tanpa terburu-buru, tanpa harus sempurnaβkarena liburan terbaik adalah saat kamu bisa benar-benar hadir di tempat dan waktu itu.