Tips Tukar Uang & Atur Valas agar Hemat – Ketika kamu bepergian ke luar negeri, salah satu hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah penukaran uang asing atau manajemen valuta asing (valas). Banyak traveler pemula maupun berpengalaman yang akhirnya merugi karena kurang teliti saat tukar uang atau mengatur valas selama perjalanan. Padahal, selisih kurs bisa berdampak besar pada anggaran liburanmu.
Artikel ini akan membahas lengkap tentang tips tukar uang & atur valas agar hemat, baik untuk keperluan liburan, belanja internasional, maupun transaksi bisnis ringan.
Tips Tukar Uang & Atur Valas agar Hemat

1. Tukar Uang Sebelum Keberangkatan
Salah satu kesalahan paling umum adalah menunda menukar uang hingga tiba di bandara atau negara tujuan. Padahal:
-
Nilai tukar di bandara cenderung tidak kompetitif.
-
Biaya administrasi bisa lebih tinggi.
-
Waktu terbatas bisa bikin kamu asal terima kurs.
Tips hemat:
Tukarlah setidaknya 20–30% dari total uangmu sebelum keberangkatan, untuk keperluan awal seperti transportasi, makan, atau beli SIM card lokal.
2. Bandingkan Kurs di Beberapa Tempat
Jangan hanya mengandalkan satu money changer. Lakukan perbandingan:
-
Bank besar biasanya menawarkan kurs stabil dan transparan.
-
Money changer independen bisa lebih kompetitif, tapi pastikan legalitas dan reputasinya.
-
Platform online seperti aplikasi mobile banking kini juga menawarkan pembelian valas digital (contoh: Jenius, Digibank).
Tips praktis:
Gunakan situs pembanding kurs seperti www.kliklegal.com, Wise, atau tanya di komunitas traveling terbaru.
3. Waktu Terbaik Tukar Valas
Kurs mata uang bisa naik-turun setiap hari, bahkan setiap jam. Berikut waktu terbaik tukar valas:
-
Hari kerja (Senin–Kamis): Aktivitas pasar lebih stabil dibanding akhir pekan.
-
Pagi hari (09.00–12.00): Kurs biasanya lebih segar dan belum banyak berubah.
-
Hindari menukar saat hari libur besar atau akhir bulan, karena kurs bisa tidak menguntungkan akibat permintaan tinggi.
4. Jangan Tukar di Tujuan Wisata Populer
Money changer di lokasi wisata populer sering mematok kurs yang lebih tinggi dan bahkan bisa terjadi penipuan.
Contohnya:
-
Di area Kuta, Bali — kurs bisa lebih buruk dibanding Denpasar kota.
-
Di Tokyo, money changer dekat Shibuya bisa lebih mahal dibanding area kantor.
Solusi: Cari money changer resmi di pusat kota atau gunakan ATM bank lokal dengan kartu debit internasional.
5. Manfaatkan Kartu Debit atau Kredit Multivalas
Beberapa bank kini menyediakan kartu debit atau dompet digital dengan fitur multi-currency. Keuntungan:
-
Kurs real-time dan lebih transparan.
-
Bisa tukar valas dari aplikasi tanpa harus ke money changer.
-
Transaksi langsung dalam mata uang negara tujuan, tanpa biaya konversi besar.
Contoh penyedia:
-
Jenius (m-Card & x-Card)
-
Digibank by DBS
-
Wise Multi-currency Card
-
Revolut (untuk wilayah Eropa dan Asia)
6. Atur Pembagian Uang dalam Beberapa Tempat
Untuk keamanan dan kemudahan pengelolaan:
-
Simpan uang cash secukupnya untuk kebutuhan harian.
-
Gunakan dompet terpisah untuk uang utama dan uang cadangan.
-
Sisihkan cadangan di kartu digital yang bisa dikontrol dari aplikasi.
-
Gunakan money belt atau pouch tersembunyi untuk keamanan ekstra.
7. Hindari Double Conversion Fee
Ini terjadi saat:
-
Kamu bertransaksi menggunakan kartu bank Indonesia dalam mata uang USD, tapi negara tujuan menggunakan EUR.
-
Maka konversinya akan: IDR → USD → EUR (dua kali potong kurs!)
Tips:
-
Gunakan kartu multi-valas atau pilih transaksi langsung dalam mata uang lokal saat menggunakan kartu (pilihan “Local Currency” saat swipe di EDC).
8. Waspadai Biaya Tambahan di ATM Luar Negeri
Kalau kamu perlu ambil uang tunai di luar negeri, hati-hati terhadap:
-
Biaya tarik tunai internasional (bisa sampai Rp50.000–Rp100.000 per transaksi)
-
Kurs non-transparan dari mesin ATM
-
Limit harian kartu kamu
Tips:
-
Ambil uang dalam jumlah sedang agar tidak terlalu sering kena biaya.
-
Gunakan ATM dari bank besar atau mitra jaringan kartu kamu (Visa/Mastercard/Plus).
9. Simpan Struk dan Catatan Transaksi
Meskipun kelihatan sepele, menyimpan struk penukaran bisa membantumu:
-
Menghitung kembali anggaran harian.
-
Menyelesaikan komplain jika terjadi kekeliruan.
-
Menukar kembali valas sisa dengan kurs terbaik saat pulang.
10. Jangan Tukarkan Semua Uang Sekaligus
Valas sebaiknya ditukar bertahap sesuai kebutuhan. Kenapa?
-
Menghindari risiko kehilangan uang tunai.
-
Bisa menyesuaikan dengan fluktuasi kurs.
-
Lebih mudah mengatur pengeluaran harian.
Tips hemat: Tukar sebagian cash, sisanya di kartu debit multivalas untuk fleksibilitas tinggi.
Penutup
Tips tukar uang & atur valas agar hemat bukan sekadar strategi keuangan, tapi juga bagian dari manajemen perjalanan cerdas. Dengan memilih tempat penukaran yang tepat, waktu yang bijak, dan alat transaksi yang efisien, kamu bisa menghemat banyak biaya selama perjalanan ke luar negeri.
Ingat, perbedaan Rp100–Rp200 per satuan mata uang asing bisa berpengaruh besar ketika jumlahnya sudah jutaan rupiah. Jadi, siapkan rencana penukaran valasmu sebaik mungkin agar perjalananmu hemat, aman, dan tetap menyenangkan!